Urang Banjar di Desa Sungai Ular terkenal pandai mengolah makanan dengan
cara mengawetkan/memaja. Ilmu memasak tradisional masyarakat Banjar masih
melekat hingga saat ini, turun temurun dari leluhur yang dibawa dari tanah
kelahiran, karena ujar urang bahari “Semua kebaikan dan keburukan melalui
perut”, jadi makanlah yang halal jangan yang haram, karena isi perut adalah
segala-gala iman. Jadi, memasak adalah unsur budaya yang sangat penting, sebab
mempengaruhi harkat dan martabat seseorang. Makanan khas Banjar yang terkenal hingga kini di Kalimantan Selatan
maupun di Desa Sungai Ular adalah Wadi’ dan Mandai. Dua jenis kuliner
menggiurkan yang tidak ada pada suku lain manapun.
· Wadi’ (Ikan fermentasi), yaitu ikan sawah
seperti sepat, papuyu, badau ataupun ikan air tawar lainnya yang diberi garam
bercampur rebuk beras atau gabah yang disangrai/ digoreng tanpa minyak, yang
selanjutnya ditumbuk kasar. Dalam proses mawadi`, harus dicampur garam yang
banyak, agar ikan tetap awet dan tidak mudah busuk. Ikan yang di proses seperti
ini disebut Wadi`. Ikan olahan yang di fermentasi ini awet hingga satu tahun
lamanya di dalam toples. Untuk mengkonsumsinya menjadi lauk, ikan wadi` harus
di goreng terlebih dahulu, atau ditambahkan sedikit bawang. Untuk olahan
lainnya, wadi` juga sangat enak dimasak dengan bungkusan daun pisang
dipais/dipepes. Wadi` di Desa Sungai Ular merupakan makanan langka yang sangat
diminati masyarakat di Desa tersebut. Wadi bisa ditemukan ketika musim penghujan
datang, dimana banyak terdapat ikan-ikan sawah untuk diolah menjadi
wadi`.
·
Mandai (kulit cempedak yang di fermentasi), mandai dibuat dari
kulit Tiwadak (cempedak) yang kulit luarnya dikupas sehingga duri/geriginya
hilang, kemudian kulit dalam beserta serat-seratnya diolah sedemikian rupa dengan
member garam, selanjutnya dipaja/diperam (difermentasikan) di dalam bejana non
logam atau di dalam toples. Rasa mandai sangat khas, terasa sedikit asam, tapi
ini sungguh enak, di masak dengan cara digoreng atau ditumis kering dengan
cabai beserta bawang. Hanya sesederhana itu memasaknya, sangat enak jika
disajikan dengan nasi panas.
Kadang-kadang dalam waktu-waktu tertentu mandai bisa
menjadi sangat di favoritkan untuk dimakan mengalahkan daging sapi atau ayam
atau ikan-ikan lainnya sebagai lauk. Beberapa hotel
terkemuka telah
menyajikan mandai dalam menu restoran mereka. Bahkan dengar-dengar Presiden SBY
pun menyukainya. Biasanya beliau memesannya memalui kader partai Demokrat yang
datang ke Jakarta.
Hai Gan... Artikel Yang Sangat Bagus dan Memberikan
BalasHapusInformasi Yang Bermanfaat..^^
Terima Kasih^^
Dan Mohon Untuk Izin Comment yah Gan^^
MickeyMouse
Bandar Togel
TOBA4D
SLOT GAMES
SGP TOGEL
Bandar Togel
Hongkong Pools
Casino Online