Senin, 14 Juli 2014

Makanan Olahan Khas Banjar Desa Sungai Ular, Kecamatan Secanggang



  Urang Banjar di Desa Sungai Ular terkenal pandai mengolah makanan dengan cara mengawetkan/memaja. Ilmu memasak tradisional masyarakat Banjar masih melekat hingga saat ini, turun temurun dari leluhur yang dibawa dari tanah kelahiran, karena ujar urang bahari “Semua kebaikan dan keburukan melalui perut”, jadi makanlah yang halal jangan yang haram, karena isi perut adalah segala-gala iman. Jadi, memasak adalah unsur budaya yang sangat penting, sebab mempengaruhi harkat dan martabat seseorang. Makanan khas Banjar yang terkenal hingga kini di Kalimantan Selatan maupun di Desa Sungai Ular adalah Wadi’ dan Mandai. Dua jenis kuliner menggiurkan yang tidak ada pada suku lain manapun.
·      Wadi’ (Ikan fermentasi), yaitu ikan sawah seperti sepat, papuyu, badau ataupun ikan air tawar lainnya yang diberi garam bercampur rebuk beras atau gabah yang disangrai/ digoreng tanpa minyak, yang selanjutnya ditumbuk kasar. Dalam proses mawadi`, harus dicampur garam yang banyak, agar ikan tetap awet dan tidak mudah busuk. Ikan yang di proses seperti ini disebut Wadi`. Ikan olahan yang di fermentasi ini awet hingga satu tahun lamanya di dalam toples. Untuk mengkonsumsinya menjadi lauk, ikan wadi` harus di goreng terlebih dahulu, atau ditambahkan sedikit bawang. Untuk olahan lainnya, wadi` juga sangat enak dimasak dengan bungkusan daun pisang dipais/dipepes. Wadi` di Desa Sungai Ular merupakan makanan langka yang sangat diminati masyarakat di Desa tersebut. Wadi bisa ditemukan ketika musim penghujan datang, dimana banyak terdapat ikan-ikan sawah untuk diolah menjadi wadi`.

·         Mandai (kulit cempedak yang di fermentasi), mandai dibuat dari kulit Tiwadak (cempedak) yang kulit luarnya dikupas sehingga duri/geriginya hilang, kemudian kulit dalam beserta serat-seratnya diolah sedemikian rupa dengan member garam, selanjutnya dipaja/diperam (difermentasikan) di dalam bejana non logam atau di dalam toples. Rasa mandai sangat khas, terasa sedikit asam, tapi ini sungguh enak, di masak dengan cara digoreng atau ditumis kering dengan cabai beserta bawang. Hanya sesederhana itu memasaknya, sangat enak jika disajikan dengan nasi panas.
Kadang-kadang dalam waktu-waktu tertentu mandai bisa menjadi sangat di favoritkan untuk dimakan mengalahkan daging sapi atau ayam atau ikan-ikan lainnya sebagai lauk. Beberapa hotel terkemuka telah menyajikan mandai dalam menu restoran mereka. Bahkan dengar-dengar Presiden SBY pun menyukainya. Biasanya beliau memesannya memalui kader partai Demokrat yang datang ke Jakarta.

1 komentar:

  1. Hai Gan... Artikel Yang Sangat Bagus dan Memberikan

    Informasi Yang Bermanfaat..^^
    Terima Kasih^^
    Dan Mohon Untuk Izin Comment yah Gan^^

    MickeyMouse
    Bandar Togel
    TOBA4D
    SLOT GAMES
    SGP TOGEL
    Bandar Togel
    Hongkong Pools
    Casino Online

    BalasHapus