Rabu, 01 April 2015

Kedatangan Bapak Abdul Kahar "Temu Kangen" di Pelatihan Bahasa Afirmasi LPDP, Universitas Negeri Yogyakarta

Hari ini Jum'at 27 Maret 2015 bertepatan dengan Real IELTS Test kami Keluarga Besar Pelatihan Bahasa LPDP Afirmasi Universitas Negeri Yogyakarta kedatangan tamu Besar yaitu Ayahanda Abdul Kahar. Bapak Direktur Dana Kegiatan Pendidikan ini datang menjenguk anak-anaknya saat acara Penutupan Program Pelatihan Bahasa Inggris di Universitas Gadjah Mada yang terlebih dahulu menyelesaikan Program dari kami. Saat itu pukul 14.00 kami berkumpul di Lt.2 Gedung Pusat Bahasa LPPMP tempat sehari-hari kami dalam mengikuti Program Bahasa, saya menyempatkan bertemu Beliau karena ada beberapa hal yang ingin saya pertanyakan, padahal saat itu saya memiliki jadwal Speaking Real IELTS Test di Pusat Bahasa UGM. Tapi... saya fikir apa salahnya terlebih dulu bertemu dengan Pak Kahar, toh.. jadwal Speaking saya pukul 17.00 :D

Saya masuk telat 5 menit dan telah saya dapati Bapak Kahar sudah akan memulai perbincangan, yang dihadiri Bapak Ketua P2B yaitu Bapak Joko Priyana, Ph.D, serta rekan-rekan saya kelas Ielts A dan B, kelas Toefl A, B dan C, beberapa dari Awardee yang sudah mengikuti perkuliahan di UNY dan beberapa teman dari Pelatihan Bahasa UGM. 

Bapak Kahar pun memulai pembicaraannya. Beliau berkata "Tidak usah terlalu tegang, hari ini saya hanya rindu dengan kalian, dan ingin berdialog santai sembari mendengar perkembangan belajar kalian di P2B ini dan ingin mendengar laporan dari Bapak Joko". Lalu Pak Kahar pun meneruskan pembicaraannya "Lalu, sudahkah kalian mempersiapkan hal apa saja yang akan kalian pertanyakan seputar LPDP ataupun program ini? Semuanya akan saya tampung dan jawab". 

Saya lirik teman-teman sepertinya sudah tidak sabar ingin bertanya. Sambil tersenyum ramah, Pak Kahar mempersilahkan anak-anaknya bertanya. "Pak...", terlihat sebuah tangan dari belakang mengacung ke atas pertanda akan bertanya. Saya lihat di sela-sela barisan, ohh... Kak Yasni yang bertanya. Ia memberikan 3 (tiga) pertanyaan yaitu: Pertama, "Bagaimana dengan Living Allowance 1 bulan di Jogja, apakah kami masih memperolehnya? Sedangkan LA yang di berikan sudah 6 bulan, selesai Program 7 bulan, berarti 1 bulan belum terhitung dananya untuk biaya hidup kami di Jogja 1 bulan berikutnya. Bagaimana Pak?", yang kedua "Jika sudah semaksimal mungkin ingin memperoleh skor Ielts 6.5 selama 7 bulan ini, tetapi skor yang di harapkan tak kunjung di dapat, apakah boleh kami melanjutkan Program sampai 9 bulan atau 1 tahun?", dan yang ketiga "Kapan batas kami memperoleh Letter of Acceptance Unconditional (LoA.U)?". Pak Kahar pun menjawab "Mengenai Living Allowance 1 bulan itu, belum dapat Saya jawab karena harus dibicarakan dahulu dengan Bapak Joko dan dengan pihak Dana Pendidikan, jadi tunggu saja kabarnya bagaimana keputusannya", Beliau melanjutkan jawaban untuk pertanyaan kedua "Jika kalian ingin melanjutkan Program Bahasa ini, boleh saja asalkan syarat-syaratnya terpenuhi, seperti progres/ada peningkatan dalam belajar, absensi tidak kurang dari 25%, rajin datang adalah poin, dan Saya akan mendengar laporan-laporan harian kalian dari Pak Joko, evaluasi progres ulangan/ujian Anda pada Toefl of Ielts nya, apakah kalian layak untuk lanjut, atau berhenti di 7 bulan ini, tergantung kebutuhan yang berdasar", lanjut jawaban pertanyaan ketiga "Batas memperoleh LoA Unconditional adalah 1 tahun saat keluar SK Kelulusan Wawancara. Tapi untuk Afirmasi yang masih mengikuti Pelatihan akan di beri keringanan sampai Februaari 2016 untuk Intake Universitas". 

Pertanyaan selanjutnya dari Feri salah satu Awardee yang sudah menjalani perkuliahan di UNY. Dia (Feri) bertanya "Bolehkah kami yang memilih kuliah di Dalam Negeri setelah selesai nanti ingin melanjutkan S3 dan mengikuti Pelatihan Bahasa juga seperti teman-teman yang ada disini? Lalu apa saja syaratnya?", lanjut Feri menyampaikan bahwa mereka telah beberapa kali mengadakan Sosialisai memperkenalkan LPDP kepada Adik-adik yang akan segera menyelesaikan S1 mereka di Kampus UNY, tujuannya untuk memperluas dan memberikan kesempatan-kesempatan besar bagi yang akan Apply Beasiswa LPDP ini. Pak Kahar berkata Beliau sangat mengapresiasikan teman-teman UNY yang telah membuat Sosialisasi terkait mempermudah Mahasiswa dalam mengetahui berita LPDP ini, Beliau mengucapkan terimakasih dan memberi dukungan kepada Feri dan kawan-kawan untuk terus semangat memberikan informasi ataupun kembali mengadakan Sosialisasi. Nahh... Pak Kahar menjawab pertanyaan Feri mengenai syarat-syarat untuk melanjut S3. 
Apa saja syaratnya?? Penasaran?? Yuk... terus baca sampai habis, sediakan minuman segar disamping Anda, agar membaca tulisan ini terasa ringan ;)

Syaratnya ada 4 (empat):
1. Sudah memiliki LoA Conditional
2. Sudah memiliki Proposal Disertasi dan memiliki Profesor yang akan membimbing di Luar Negeri.
3. Selama masa Studi S2 ( di Indonesia atau Luar Negeri), minimal mempertahankan IPK 3,25 (tidak bisa ditawar-tawar), LPDP akan terus memantau perkembangan belajar Awardee, hingga di nyatakan layak atau tidaknya melanjutkan S3 di Negara tujuan :D
4. Khusus Luar Negeri harus memiliki Recomendasi dari Kedutaan Besar Negara yang bersangkutan Studi Anda saat S2, serta memperoleh surat lanjutan dari LPDP.

Lanjut Pak Kahar mengatakan, untuk yang S2 di Dalam Negeri dan akan melanjut S3 di Luar Negeri boleh mengikuti Pelatihan Bahasa asalkan berasal dari Jalur Afirmasi saat pertama kali Apply, maksimal pengajuan berkas 6 bulan sebelum menyelesaikan S2. Tapi... Apakah mungkin mengikuti Pelatihan Bahasa selesai Studi S2?? Nahh... loh... (Saya kembali kepada Anda masing-masing), mikir keras toh (-_-)"?? Hehe...
Jadi, tujuan 6 bulan sebelum selesai studi agar tidak tergesa-gesa antara apply dan mengurusi persyaratan lainnya seperti Visa, dkk. :D

Yang terakhir saya bertanya. Apa yang saya tanyakan?? Tarraaa..... \(^_^)//
Ini loh... saya bertanya, Shanty "Pak, saya dengar yang sedang Pelatihan Bahasa ini selesai nanti wajib memperoleh skor 6.5, dan jika tidak 6.5 misal 5.5 tetap tidak boleh ke Luar Negeri meskipun sudah memperoleh Conditional Offer dari Universitas tujuan. Contohnya Jepang dan Korea masih menerima Ielts 5.5, jadi apakah tetap tidak boleh berangkat Pak?"

Jawab Beliau "Nahh... itu, memang seharusnya kalian memperoleh skor 6.5 saat selesai Program nanti, karena Uang mendanai keberadaan kalian disini sangatlah mahal. Jadi usakan terus, belajar keras untuk memperoleh nilai itu, yang berencana ingin menikah selesaikan dulu program ini", lelucuannya :D
Beliau melanjutkan candaannya kepada kami "Apakah kalian disini sudah memiliki pasangan sesama Awardee? Masak sudah 4 bulan tidak ada yang nyantol !!" :D

semua gelak tertawa, salah seorang menjawab "Kami tidak ada yang berpacaran Pak karena bosan setiap hari bertemu di kelas", Wkwkwkwk...
Lanjut Pak Kahar, "Wahh... ini gawat Pak Joko, seharusnya nanti kita buat minimal 8 pasang yang setelah Program ini berakhir menikah, dan kita dapat Undangannya", lawaknya...

Wkwkwk... Terimakasih Pak, telah banyak segala pertanyaan kami engkau jawab hari ini, dengan senyum ramah dan tawa mu yang ringan, membuat kami terus mendoakan mu dan segenap Keluarga Besar LPDP agar terus sehat, panjang umur dan selalu di Ridhoi Allah di setiap langkah niat-niat suci. Semoga apa yang LPDP angankan di 100 tahun Indonesia Merdeka nanti penerus kalian adalah orang-orang Luar Biasa menjadikan Indonesia ini Negeri yang terdepan di segala sudut sisi bidang.

Penutup, kami berfoto bersama, saya berada pas di samping Beliau, berdoa agar Ilmu yang beliau peroleh bisa menular dengan saya. Aamiin...
Menyalami Beliau dan meminta do'a agar real test Ielts saya memperoleh nilai yang baik.
Foto bersama sebelum mengakhiri pertemuan
Terimakasih Pak do'a nya, terimakasih....


Kawans, boleh intip Prosedur Apply Beasiswa luar biasa ini yuk....
www.lpdp.kemenkeu.go.id




2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Ass...mba mau nax yg apply ke universitas itukan si plamar beasiswax, pada saat di universitas kt ikut ujian masuknya atau gimna mba? Pke LOA jg klw dalam negeri aja?

    BalasHapus